Bismillahirrohmanirrohim..
Setelah membahas tentang konfigurasi beberapa routing dinamis seperti RIP, EIGRP dan OSPF sekarang saya akan membahas tentang bagaimana konfigurasi menggunakan Routing Static pada software simulasi Cisco Packet Tracer.. Enjoy ^^
Perbedaan Routing Statis dengan Dinamis
Routing Statis
Sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. dimana setiap rute dibuat dengan cara meng-entrikannya secara manual ke dalam tabel routing.
Routing Dinamis
Sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan cara saling berinteraksi, berkomunikasi dan bertukar informasi antara router satu dengan yang router lain dan dapat tabel routing dapat berubah sesuai dengan kondisi lalu lintas jaringan.
Routing
Statik
|
Routing
Dinamik
|
Berfungsi pada protocol IP
|
Berfungsi pada inter-routing protocol
|
Router tidak dapat membagi informasi routing
|
Router membagi informasi routing secara otomatis
|
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
|
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
|
Tidak menggunakan routig protocol
|
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
|
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
|
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
|
Dari informasi diatas, kita sudah mengetahui perbedaan routing static dengan dinamis, dimana routing statis untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain kita harus membuat rutenya secara manual atau dientri satu persatu.
Skema :
Router
|
|
Router 1
|
|
Fa0/0
|
192.168.10.1/24
|
Se0/0/0
|
172.16.1.1/16
|
Router 2
|
|
Fa0/0
|
192.168.20.1/24
|
Se0/0/0
|
172.16.1.2/16
|
PC
|
|
PC1 & PC2
|
192.168.10.2/24 & 192.168.10.3/24
|
PC3 & PC4
|
192.168.20.2/24 & 192.168.20.3/24
|
1. Konfigurasi IP address
Setting ip address masing masing PC, klik pada icon PC, IP Configuration dan masukan ip address nya.
PC1
IP Address : 192.168.10.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1PC2
IP Address : 192.168.10.3 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.10.1PC3
IP Address : 192.168.20.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.20.1PC4
IP Address : 192.168.20.3 Subnet mask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.20.1
Lanjutkan dengan setting ip address masing masing interface router pada menu Command Line Interface (CLI) :
Router 1
Router>enable Router#hostname Router1 Router1#configure terminal Router1(config)#interface Serial0/0/0 Router1(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.0.0 Router1(config-if)#no shutdown Router1(config-if)#exit Router1(config)#interface fastEthernet 0/0 Router1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 Router1(config-if)#no shutdown Router1(config-if)#exit
Router 2
Router>enable Router#hostname Router2 Router2r#configure terminal Router2(config)#interface Serial0/0/0 Router2(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.0.0 Router2(config-if)#no shutdown Router2(config-if)#exit Router2(config)#interface fastEthernet 0/0 Router2(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 Router2(config-if)#no shutdown Router2(config-if)#exit
2. Konfigurasi Routing Statis
Selanjutnya, setting routing statis pada kedua router, ada beberapa format dalam membuat routing statis yang dengan next hop address dan exit interface.
Next hop address, adalah istilah routing yang mengacu pada router terdekat yang dapat dilalui paket, next hop adalah sebuah entri alamat IP di tabel routing, yang menentukan jalur optimal terdekat pada router terdekat.
format :
[destination] [destination mask] [next hop]
[destination] [destination mask] [next hop]
[ip address/network address] [subnet mask] [ip router terdekat]
Exit interface, mengacu pada interface (interface lokal) mana yang akan meneruskan paket ke tujuan yang akan dicapai.
format :
[destination] [destination mask] [interface]
[ip address/network address] [subnet mask] [FastEthernet/GigabitEthernet/Loopback/Serial/Vlan]
Pada ip route dibawah saya menentukan tujuan sebuah network artinya semua komputer dalam satu network dapat terhubung, jika ingin komputer tertentu secara spesifik tinggal gunakan ip address sebagai destination.
Cara pertama dengan next hop address :
Router 1Cara pertama dengan next hop address :
identifikasi next hop address |
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2 Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2 Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1
Cara kedua dengan exit interface :
identifikasi exit interface |
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 serial 0/0/0Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
Terakhir, coba test koneksi untuk kedua format routing statis dengan ping atau simple PDU test, dan konfigurasi routing static sudah selesai ^^
No comments:
Post a Comment