Assalamualaikum Wr.Wb, Selamat berbuka puasa di hari pertama ramadhan ^^
Malam ini postingan saya judulnya "Model Referensi OSI dan Model TCP/IP Protocol", cuman overview saja..
Enjoy!..
Layered Model (Model Berlapis)
Layered Model digunakan untuk menggambarkan fungsi, operasi, dan komunikasi jaringan dalam bentuk berlapis (Layered). Layer merupakan sekumpulan dari fungsi-fungsi komunikasi yang memiliki kesamaan secara konsep. Setiap layer memberikan servis untuk layer atasnya dan menerima servis dari layer bawahnya dan setiap layer ini memiliki fungsi yang berbeda. masing-masing layersaling berinteraksi. Model jaringan OSI memiliki 7 layer/lapisan, sedangkan model jaringan TCP/IP memiliki 4 layer/lapisan. lapisan-lapisan ini digambarkan sebagai tumpukan lapisan yang berurutan dari atas ke bawah.
Keuntungan :
- Membantu dalam mendesain sebuah protokol, karena protokol beroperasi pada lapisan tertentu akan bertindak dan berinteraksi dengan lapisan diatas dan dibawahnya.
- Mendorong persaingan karena produk dari vendor yang berbeda dapat saling bekerja sama (interkoneksi).
- Mencegah teknologi dan perubahan pada satu lapisan agar tidak mempengaruhi lapisan lainnya, lapisan di atas dan di bawahnya.
- Menyediakan bahasa umum dan mudah dipahami untuk menggambarkan fungsi dan kemampuan jaringan.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar , TCP / IP model dan Open System Interconnection Model (OSI) adalah model utama yang digunakan ketika menggambarkan fungsi dari jaringan . Mereka masing-masing mewakili dasar Layered Model yaitu Protocol dan Reference :
- Model Protokol - Jenis model ini sangat cocok dengan struktur dari protokol tertentu . Model TCP / IP merupakan disebut model protokol karena menggambarkan fungsi yang terjadi pada setiap lapisan protokol dalam TCP / IP suite. TCP / IP juga digunakan sebagai model referensi.
- Model referensi - Jenis model memberikan konsistensi dalam semua jenis protokol jaringan dan layanan dengan menjelaskan apa yang harus dilakukan pada lapisan tertentu. Model OSI adalah model referensi internetwork yang dikenal luas , tetapi juga model protokol untuk OSI protokol.
Model Referensi OSI (Open Standard Interconnection)
Ketika teknologi jaringan pertama kali muncul, sebuah computer biasanya hanya dapat berkomunikasi dengan computer lain yang berasal dari manufaktur yang sama. Model OSI dibuat oleh International for Standarization Organization (ISO) untuk memecahkan masalah kompatibilitas device antar vendor, dengan menyediakan standarisasi yang dapat digunakan oleh para vendor dalam membuat device, sehingga device-device yang berasal dari manufaktur yang berbeda tetap dapat saling mendukung (compatible).
Sebuah model referensi merupakan konsep yang menggambarkan bagaimana komunikasi seharusnya dilakukan. Model referensi mengidentifikasi semua proses yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi dan membaginya ke dalam kelompok secara logika yang disebut layer. Model referensi OSI merupakan salah satu model referensi atau arsitektur jaringan yang utama. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah computer melewati media jaringan ke aplikaksi yang berada di computer lain.
Tujuan utama dari setiap model referensi, khususnya OSI model adalah untuk mengijinkan device-device dari manufaktur yang berbeda dapat saling beroperasi. Keuntungan lainnya antara lain:
- Membagi kompleksitas yang terdapat dalam jaringan
- Perubahan yang terjadi pada satu layer tidak mempengaruhi semua layer. Hal ini dapat mengijinkan developer mengambil spesialisasi dalam membangun sebuah aplikasi. Akibatnya akan mempercepat proses perkembangan suatu system.
- Mendefenisikan standarisasi interface agar antar manufaktur dapat saling berintegrasi.
Model referensi OSI tidak menjelaskan secara fisik, tetapi merupakan petunjuk bagi para developer aplikasi dalam membuat dan mengimplementasikan aplikasinya berjalan pada sebuah jaringan. OSI juga merupakan sebuah framework dalam pembuatan dan mengimplementasikan standard jaringan, device dan perencanaan antar jaringan (internetworking scheme).
OSI terdiri dari 7 layer, yang secara umum terbagi dalam dua kelompok yakni Upper layer (Application layer) dan Lower Layer (Data Transport Layer). Layer yang tergolong dalam upper layer mendefenisikan bagaiman aplikasi pada sebuah host akan berkomunikasi dengan user dan host lainnya. Sedangkan lower layer mendefenisikan bagaimana data terkirim dari satu host ke host lainnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 layer, antara lain:
- Layer Application
- Layer Presentation
- Layer Sesion
- Layer Transport
- Layer Network
- Layer Data Link
- Layer Physical
Layer 7 :Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Layer 6 : Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Layer 5 : Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Layer 4 : Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Layer 3 : Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Layer 2 : Data-link layer
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Layer 1 : Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Model TCP/IP Protocol (RFC 793)
TCP/IP merupakan model jaringan yang diusulkan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Model ini dibuat oleh lemaga bernama “DARPA” pada tahun 70an sampai 80an, sehingga sering disebut juga DARPA reference model. Model ini disebut TCP/IP karena TCP/IP merupakan protocol utama dalam model ini, pada awalnya model ini diterapkan dalam jaringan yang bernama ARPANET, namun saat ini telah menjadi protocol standar bagi jaringan yang lebih umum disebut internet.
Model TCP/IP memiliki 4 layer. Pemetaan menjadi 4 layer ini dilakukan untuk menyesuaikan model layer-layer pada model OSI.
Pada gambar diatas dapat bahwa model TCP/IP memiliki 4 layer
Layer 4 : Application Layer
Layer ini berfungsi untuk menyediakan akses aplikasi terhadapa jaringan TCP/IP. Layer ini menangani high-level protokol, representasi datra, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi jaringan.
Layer 3 : Transport layer
berfungsi untuk membuat komunikasi antar host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara membuat koneksi logikal. Pada layer ini juga terjadi penanganan masalah reabilitas, flow control, dan error correction. Pada layer ini terdapat 2 tipe pengiriman data yaitu TCP dan UDP.
Layer 2 : Internet layer
berfungsi untuk melakukan routing, dan pembuatan paket IP menggunakan teknik enkapsulasi. Layer ini akan memilih rute terbaik yang akan dilewati paket data dalam jaringan, serta melakukan packet swicthing untuk mendukung tugas tsb.
Layer 1 : Network Access layer
Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan. Menjadi perantara dengan LAN card. Mengubah unit data menjadi frame dan mengkonversi frame tersebut menjadi arus elektrik untuk kemudian dikirimkan melalui medium transmisi. Mendefenisikan MAC address dan melakukan error checking pada frame yang diterima.
Sekian, Semoga Bermanfaat ^^
Referensi : Googling, netacad
thx gan, ntap
ReplyDelete